VS
Setiap anak yang baru lulus SMA pasti ingin mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, tentunya pilihan tersebut hendaknya sesuai dengan cita-cita yang benar-benar kita harapkan dengan benar!!
GALAU itulah yang pasti dirasakan jika setelah lulus SMA dihadapkan dengan berbagai pilihan perguruan tinggi yang cukup baik di Indonesia. mana yang kita pilih, itulah yang akan menentukan masa depan yang akan kita tempuh. Lalu, manakah yang harus kita pilih antara perguruan tinggi swasta, negeri, atau kedinasan jika kita mencoba semua dan karena hoki bisa kepeleset di dalamnya. Perlu banyak pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang dan banyak doa.
Sekedar pengalaman, saat dihadapkan antara PTN dan PTK yaitu ITB dan STAN saya sangat galau bukan kepalang. Bahkan terkadang sampai sekarang di saat memasuki semester 3. Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan demi masa depan kita disamping memikirkan variabel X,Y,Z,ZZ, dll. Pertimbangan yang dapat dilakukan yaitu: (SEBELUMNYA MAAF KALAU PERTIMBANGAN SEDIKIT SUBYEKTIF )
- Keadaan ekonomi orang tua. Setiap anak yang memiliki kemampuan masuk PTN atau PTS ternama belum tentu bisa memenuhi biaya kuliah sampai dengan selesai
- Cita-cita dan minat yang kita inginkan. Cita- cita yang diinginkan hendaknya keluar dari hati dan pemikiran yang tulus. Jika kita ingin menjadi PNS bisa memilih PTK, bukan berarti PTN atau PTS nggak bisa. Malahan bila lebih melejit karirnya. Jika kita ingin menjadi pengusaha ataupun sesuatu yang lebih bebas dapat kita pilih PTN atau PTS.
- Jaminan kerja. Saat ini persaingan dalam mendapatkan pekerjaan semakin sulit sehingga perlu pemikiran yang matang terhadap pilihan yang kita pilih. Jangan tanggung-tanggung
- Kepribadian yang kita miliki. Ada anak santai dan ada anak yang ambisi terhadap sesuatu yang diinginkan. Kalau kita masuk PTN, hal tersebut bisa kita capai mungkin dan biasanya lebih singkat dalam pencapaian suatu jabatan yang tinggi pada suatu perusahaan. Berbeda dengan instansi :pemerintah yang menurut saya,peraturan sedikit sedikit sedikit (jadi banyak) yang kaku. Ex: untuk naik jabatan harus secara berkala tanpa mempertimbangkan prestasi yang dicapai.
- Dll, dsb, dst .misalnya alasan kondisi anggota keluarga yang menghendaki masuk PTX tersebut, latar belakang pendidikan keluarga (misal:ayah dokter anaknya mau dokter, ayah PNS maunya anaknya PNS, dsb), alasan letak PTN atau PTK atau PTS dari rumah kita yang dapat menjadi pertimbangan, anggota keluarga (apa ibu hanya sendirian di rumah), alasan kesehatan, dll.
Halo mas.. kbetulan senasib nih, hehe
ReplyDeleteSaya lulus SMA tahun 2009, keterima SITH ama pajak STAN.
Saya sih minatnya dulu ITB, passion di situ. Tapi setelah cukup alot dengan orangtua yang menginginkan saya di STAN, saya terpaksa ikuti saat itu. Hasilnya selama 3 tahun prestasi pas2 an dan hidup juga gak sreg gitu.
Kalo mas sekarang apa kabarnya?
Sama kayak saya berart, tahun ini saya lolos sith r sama d1 pajak, passion dan dari dulu ngejar itb, tapi banyak faktor lebih mendukung ke stan
DeleteSenasib juga berarti, saya lolos sith r sama d1 pajak stan, passion dan dari dulu ngejar itb tapi banyak faktor yg lebih mendukung saya ke stan, dan sampai.sekarang belum pasti ambil apa
DeleteSama kayak saya berart, tahun ini saya lolos sith r sama d1 pajak, passion dan dari dulu ngejar itb, tapi banyak faktor lebih mendukung ke stan
Deleteterimaksaih Fatimah atas kunjungannya. pilihlah yang sesuai cita-cita dan passionmu :)
Delete