Tuesday, April 16, 2013

Jelajah Jogjakarta

Sudah 3 hari yang lalu acara geowisata Plant N Play dari National Geogrphic dengan sponsor Teh Kotak berkahir. Namun rasaya sangat disayangka bjika pengalaman pergi ber geowisata tidak ditulis...
Pada tanggal 28 Merat yang lalu kami yang rencana awalnya ber 16, tapi kenyataannya jadi ber 15 berangkat ke Jogja naik pesawat Garuda Indonesia. Pesertanya ada dari National Geographic (mas Vitra, mas Andi dan bang Dion), Metro TV (pak Reno,mba Asri, mas Heri dan mas Iwan) dan para peserta terpilih dari acara PlantNplay yaitu mba Nanda, mba Eki dan mas Nasikhin. Dari acara tersebut, gw adalah peserta termuda dan yang masih sekolah, yang lain udah pada kerja dan tentunya cinta lingkungan.
Sebagai salah satu dari empat peserta plantnplay, saya merasa sangat beruntung untuk mendapatkan kesempatan bergeowisata menjelajah daeah Jogjakarta dan sekitarnya. Secara keseluruhan kegiatan ini memberi banyak pengalaman baru yang belum pernah saya tahu. Pengalaman tersebut mulai dari bagaimana cara menyemprot tanaman padi yang membutuhkan banyak energi, terlebih ketika saya mempraktikkan cara menyemprot pupuk pada tanaman padi Tuton yang mana untuk menyiram pupuk kita harus menaik-turunkan tuas pada tangki pupuk membutuknan enegri yang banyak. Kita juga belajar bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. 
Pemanfaatan lahan secara otimal
Pagi harinya juga kita ke mata air dan mandi bareng. Hal itu merupakan pengalaman pertama juga buat saya ketika mandi di mata air Mundal(kata warga sekitar situ) seperti itu. Malam harinya saya juga diberi kesempatan untuk pergi gereja. Satu hal yang sangat terasa ketika saya berada di Gereja Santo Yusuf Wonokerso, diamana saya diberi kepercayaan untuk membawa motor, padahal saya belum kenal sebelumnya dengan empunya motor. Beliau bernama ibu Hening dan putrinya mbak Dina yang kebetulan kakaknya ibu rumah singgah kami, bu Yani. Saat di gereja itu pun saya melihat interaksi warga yang baru bagi pengalaman saya, dimana ketika saya datang tidak ada yang mengenal dan saya berusaha untuk membaur dengan jemaatnya. Selain itu juga untuk masalah gotong royong yang diimplementasikan warga Dusun Salakan, desa Wonogiri , dimana gotong royong untuk hal seperti itu baru pertama kali saya lihat. Disana saya juga mendapat kesempatan untuk makan bual Kepel yang langsung saya petik, ditemani dua ibu turun ke bawah hutan untuk mengambil buah yang tumbuhnya di ternyata batang utamanya, bukan di rantingnya
Buah Kepel Beserta Empunya
Dari sekian banyak kegiatan, kegiatan di Goa Jomblang merupakan kegiatan yang paling saya suka dan berkesan karena baru pertama kalinya saya rasakan, turun ke dalam gua yang berada 70 meter di bawah, menggunakan katrol tenaga warga sekitar. Masuk ke gua yang gelap dan yang “amazing” karena bentuknya dan adanya hutan purba. Saat mencapai lubang dimana sinar matahari memasuki gua membuat saya takjub melihat bentuk gua yang seperti “vas bunga”. Kita juga ke museum Ullin Sentalu yang bentuknya unik ditambah pemandu yang gokil. Dari museum saya ngebayangin punya istri yang baik seperti Gusti Nurul Wardani. Disana juga banyak pelajaran yang baru saya ketahui bahwa tidak hanya di kerajaan Korea(tempo dulu), seorang selir mengharapkan agar sang Ratu tidak memiliki seorang anak laki-laki, tetapi juga di Jogja dan saya rasa di setiap kerajaan. 
Saat di Jogja juga menyenangkan karena belanja di Bringharjo dengan cara menawar dan saat beli batik bilangnya “Mbak saya mau motif parangnya yang besar ya mbak”, saya juga belanja banyak makanan murah di belakang pasar Beringharjo yang juga nawar dan banyak yang saya beli untuk saudara, tetangga, dan teman di kelas. Banyak kuliner yang baru pertama kali saya makan. Mulai dari gudek yu djum, mie kuah(lupa nama jawanya) yang diiringi oleh musik-musik keroncong dan pada malam harinya hujan sehingga suasana semakin hangat. Wisata kuliner yang paling saya nikmati yaitu di angkringan pendopo dalam. Awalnya malu karena banyak mengambil porsi yang memang saya belum pernah makan, tapi dibawa enjoy aja...sebelum pulang pun, kami karokean dan hal itu menjadikan hubungan antar peserta dan para pihak yang terlibat semakin dekat. Saya sangat senang dengan kegiatan ini karena setiap orang yang terlibat memiliki karakter yang berbeda-beda..

No comments:

Post a Comment