Friday, December 16, 2011

ADUH SE...... NAIK KERETA COMMUTER

sungguh senangnya naik kereta...kereta besar buatan .... supirnya....jalannya... yang naik anak....yang naik anak...    itulah sepenggal lagu yang biasa saya nyanyikan dalam hati kalau sedang menunggu kereta commuter line Jatinegara-Tangerang dengan transit di Stasiun Duri.
jauh dekat harga sama

Hal inilah yang terjadi dalam hidupku, resiko sebagai mahasiswa yang tidak ngekos dan tidak diberi izin dari ibu untuk membawa motor ke kampus. Setiap pulang kuliah harus jalan cepat, bahkan kalau perlu kabur tidak ikut apel pulang alias kabur jika melihat jadwal kereta sudah dekat. Meski ditegur oleh kopassus (pelatih) sekali pun, mungkin saya akan tetap kabur dari apel pulang. Mending dihukum push up keesokan harinya daripada ditinggal kereta api.
Pada dasarnya, jadwal dan sistem jalur baru (commuter jatinegara-bogor) yang dibuat oleh PT. KAI untuk mengatur kereta api sudah semakin baik, tetapi masih terdapat sedikit..sedikit..sedikit dan lama kelamaan menjadi banyak kekurangan dalam pelaksanaanya. Inilah beberapa kekurangan yang masih harus diperbaiki oleh PT.KAI dalam penerapan sistem commuter line yang mulai diterapkan 5 Desember 2011 (sebelumnya, saya menulis berdasarkan pengalaman yang saya alami, bukan dibuat-buat):

  1. Kereta commuter line dari st. jatinegara masih sering terlambat dari jawdal yang seharusnya.
  2. Kereta yang terlambat membuat penumpang yang TRANSIT terpaksa menunggu lama karena waktu yang seharusnya ada 7 menit (menurut jadwal) bisa transit menjadi percuma dan harus menunggu kereta berikutnya karena kereta terlambat. Seharusnya pihak stasiun bisa menunda keberangkatan kereta tersebut jika dalam sistem komputer yang terdapat di pos jaga masih menunjukkan waktu toleransi untuk ditunggu.
  3. Belum menyediakan speaker atau apalah namanya di dalam tiap kereta untuk pemberitahuan tiap stasiun sehingga tak jarang ada penumpang yang kelewatan.
  4. Belum menyediakan TIKET di tiap loket, contohnya di St. Duri terdapat loket tiket di tengah jalur tempat orang menunggu sehingga penumpang yg transit dan belum beli tiket tidak perlu menyebarang jalur kereta yang mungkin pada saat itu ada kereta yang berhenti. Di St.jatinegara saja terdapat 2 loket utara dan selatan, tapi yang jual tiket commuter tangerang hanya pada sisi selatan (pintu depan dari jalan raya). Hal ini akan membuat orang yang masuk dari pintu belakang kesulitan dalam membeli tiket karana perlu menempuh jarak yang cukup jauh dan melewati beberapa jalur yang umumnya selalu ada kereta berhenti. Hal ini memakan waktu dan bisa membuat penumpang yang saat membeli tiket malah ketinggalan, padahal tujuannya baik.
  5. Masih kurang bermutunya petugas yang melayani, banyak yang cuek saat ditanya dan petugas security yang memberi tahu informasi yang salah akan jadwal kereta.
Itulah sebagian dari kekuranga kereta yang seharusnya bisa diperbaiki oleh PT KAI dalam waktu berikutnya. Semoga semakin baik dalam pelayanannya..............

No comments:

Post a Comment