Saturday, November 22, 2014

The Intouchables

Lama juga nggak nulis karena kesibukan mulai kerja, kali ini seperti biasa #edisiNganggur dan paling lah asik kalau nonton film. Kali ini yang gw tonton tuh film dengan judul INTOUCABLE yang artinya kalau dalam bahasa indonesia tidak tersentuh. Film nya sendiri dalam bahasa Prancis, tp subtitlenya Indonesia karena gw cinta bahasa Indonesia (aslinya belum mudeng B.Prancis).

Banyak film yang bagus tapi film ini bagusnya tuh tentang kebaikan seorang bos terhadap pembantunya. Dimana pembantunya pun membalas kebaikan tuannya sekalipun disaat dia sudah tidak kerja di tempat itu.

Kalau lu nonton ni film, awal ceritanya tuh sebenarnya bagian akhir filmnya ini. Awalnya rada gak jelas karena dikisahkan ada orang kulit hitam yang dikejar polisi sambil bawa temannya dalam mobil. Gw kira film ini tentang mafia-mafia gt karena awalnya aja dah dikejar polisi dan yg maen orang kulit hitam tampang nyolot.wkwkwkwk... ditambah temanya yg kulit putih tapi dengan perawakan yang tidak terawat. Pas ditangkap polisi pun tuh orang pura-pura epilepsi gt sampai masuk ke dalam terowongan.....
Dan awal filmnya dimulai
Awalnya tuh orang kulit item, yang namanya Driss nyari kerjaan ke rumah orang kaya. Nah, gw gak tau kalau orang lumpuh, namanya Phillipe itu orang yang perawakannya berantakan pas di awal film dan berpura-pura sakit ayan. Dia lumpuh dan .....
 Driss pun kerja di rumah Phillipe. Awalnya Driss mencuri satu telur koleksi yang dimiliki Phillipe dan Driss pun balikin. Kelakuan Driss yang awalnya bar-bar dan gak ada etika nya pun lambat laun berkurang seiring berjalannya waktu. Sebagai pembantu, tingkah laku Driss menurut gw dah gak benar karena banyak tingkah. Tapi namanya juga film, si Phillipe yang dulunya gak Lumpuh dan sekarang jadi Tuna daksa kaya tetap mempertahankan Driss sebagai pembantunya. Keluarga dan rekan-rekan Phillipe juga sudah merekomendasikan agar Driss di pecat, termasuk gw kalau saat itu ikut maen di dalam filmnya. Ditambah karena Driss dulunya pernah masuk penjara. Tapi lambat laun, kelakuan Driss pun jadi semakin baik. 
Sampai suatu ketika ketika Phillipe yang biasanya surat menyurat sama kekasihnya terlihat aneh oleh Driss, dia pun mengusulkan agar bertelepon dan ketemuan biar ngeDate. Waktu pun diatur dan ternyata ceweknya ternyata orang bule yang pakai jam Batak alias jam Karet. Phillipe dan Driss pun balik dan cewenya datang (Nih adegan dah Pasaran). Driss pun menemani Phillipe ke suatu tempat yang dulunya jadi hobi nya saat belum lumpuh untuk main Paragliding di gunung untuk hilangkan stressnya.
...
Driss pun akhirnya dapat kerjaan dan mengundurkan diri. Driss jadi supir dan sebagai konsekuensinya harus ada perekrutmen pembantu baru. Pembantu barunya sekarang orang yang kaku dan beda dengan sikap Driss. Waktu terus berjalan dan pembantu yang sekarang malah gak ada benarnya. Sampai suatu saat ketika Phillipe bengek lagi dan kondisi badannya gak terawat, tampangnya kelihatan stress dan berewokan. Driss pun akhir nya datang berkunjung lagi setelah dihubungi sama pembantu cewenya Phillipe (ceritanya Phillipe punya banyak pembantu). 
Driss pun tiba dan mengajak Phillipe jalan-jalan. Tentunya memakai mobil Phillipe. Mobilnya Maserati yang kereennn bgt #Mupeng. Mereka pun jalan2 dan nyambung ke adegan di awal film kemudian nyambung lagi di akhir ceritanya yaitu ketika Driss ajakin Phillipe ke suatu tempat kayak villa yang letaknya di pinggir pantai. Keesokan paginya Driss Potong Jenggot dan Kumis Phillipe dengan banyak model bentuk kumis yang tujuannya buat Phillipe ketawa, dan akhirnya rapih kembali. Selanjutnya mereka pun makan, dimana sebelumnya Driss sudah memesan tempat di pinggir jendela menghadap pantai dan memberi Surprise untuk mengundang pacar Phillipe yang dulu pakai Jam batak. Sebelum datang, Driss berpamitan dulu ke Phillipe dan tiba-tiba cewek cantiknya pun datang dan selesaii.... Mereka pun menikah dan punya anak.

No comments:

Post a Comment