Wednesday, September 24, 2014

Backpacker Ke Pulau Pahawang dan Kelagian

Masih teringat jelas pengalaman beberapa hari yang lalu saat gw dan empat teman kuliah backpaker-an ke Provinsi Lampung. Untungnya, liburan kali ini gak sekedar wacana dan benaran terealisasi. Liburan dari tanggal 18-22 September 2014. Kala itu kami ber lima dari jakarta berangkat sekitar jam sembilan pagi dan janjian ketemu di Merak, gw dan satu teman gw, gilang jalan dari terminal Poris Plawad. Dua teman, arif dan harmon dari terminal Kp.Rambutan dan satunya lagi danang jalan dari Plumpang. Setelah gw tanya-tanya, tarif yang berlaku sampai ke Merak yaitu sebesar 25 ribu, begitu pula teman-teman yang lain. Setibanya di Merak, gw dan Gilang makan dulu karena hari sudah siang dan waktunya jam makan. Kami pun makan di rumah makan, gw gak makan karena bawa bekal dan hanya memesan teh manis. Selanjutnya kami pun menunggu ke tiga teman yang belum datang di mesjid dekat loket masuk dan setelah lebih dari satu jam menunggu tim pun lengkap dan perjalanan pun dimulai. Kami membeli tiket penyebrangan @15 ribu untuk sekali perjalanan dari Merak-Bakaueni. Selama di dalam kapal, kami bercengkrama dan istirahat sebentar di kursi penumpang. Tidak lupa berfoto, nih fotonya..

Setelah beberapa jam, mungkin hampir enam jam kapal pun bersandar karena sebelumnya kapal berhenti karena harus menunggu dua kapal yang lain untuk bersandar di dermaga satu pelabuhan Bakaueni. Setelah turun, kami pun memutuskan untuk ke indomaret untuk makan PopMie karioke seharga 4.500, dan gw sengajain ambil air panasnya yang banyak biar biar bisa diminum kuahnya hangat-hangat. Sambil makan di depan indomaret, para calo travel pun banyak yang menawarkan diri untuk mengantar kami. Gw dan dangang pun makan dengan tenang, sedangkan harmon, arif dan gilang cukup repot meladeni para calo yang kesannya rada maksa. Kocaknya yaitu ketika si gilang dapat ngomong bahasa Lampung. Sekian lama tawar-menawar kami putuskan untuk tetap naik bus aja biar lebih murah dan aman. Kami pun naik bus AC menuju terminal Rajabasa,di Bandar Lampung. Tarif yang dikenakan sebesar @25 ribu dan perjalanan kurang lebih selama 3 jam. Setibanya di terminal Rajabasa pun kami langsung di jemput kembaran teman kami si arif, namanya Amri dan pacarnya. Kami pun menyewa mobil 50ribu hingga ke kosan Amri di jl. Abdul Muis7, dekat SMK 2 Mei. Lagi-lagi, ternyata kosan amri dekat sekali dengan saudara nya si gilang yang rumahnya gedee dan ternyata pengusaha dan saat ini jadi anggota Dewan dari partai "kepala garuda". Setibanya di kosan, kami ngobrol-ngobrol sebentar, makan rendang buatan Sari. Kami pun makan bareng-bareng, satu piring berdua karena piringnya emang cuma 3,sedangkan yang makan ber6. Adalagi danang, malah nyari daun pohon pisang, katanya lebih enak.wkwkwk....ngelawak tuh orang, kemudian istirahat. Pagi-pagi pas bangun, gw lihat banyak pohon srikaya di kosan si amri dan banyak buah yang ranum, tapi enggan gw petik karena takut gak boleh sama yang punya kosan. Kami pun ber enam mencari sarapan, nggak mandi dan cuma pakai kaos dan celana pendek. Nggak kami sangka ternyata makannya di dalam kampus Unila, dekat rektoratnya. Kami makan nasi kuning seharga 6 ribu dan teh manis 3 ribu. Setelah itu balik ke kosan,  ngobrol2 dan buka-buka Youtube video kocak, Matdog, bocah sadis, Balapan Motor, rege Perpisahan Anak SD, dll yang semuanya mengocok perut. Nih salah satu video yang gak bosen2 bikin ngakak...
https://www.youtube.com/watch?v=G8l3HM3Wptc

Hari pun mulai siang dan kami pun mau mandi tapi nampaknya yang punya kosan tidak menyalakan air sehari penuhhhh. Untungnya kosan Sari yang terletak di depan kosan Amri menjadi tempat kami numpang mandi. Kamarnya beda banget, AC, bersih, wangi. Beda sama kosan Amri yang banyak kecoa, sampai-sampai pas mau tidur pun si harmon kena trap di lehernya karena kecoa dan sempat teriak kayak dicekik.wkwkw..... kami pun ngobrol-ngobrol lagi di kosan Sari, karena adem dan pas siangnya ternyata sudah dimasakin dendeng. Karena gak ada sayur, maka kami beli sayur ke rumah makan terdekat dan lauk tambahan sesuai selera dan kantong. Gw inget tuh saat teman gw pada beli lauk tambahan ikan 5 ribu, telur bulat 2,5ribu dan gw cuma beli perkedel kentang kecil harganya 3 ribu. Busettt...mahal bgt! S
ampai kosan dimana tapi kami pun langsung makan bareng, nih fotonya...


Selesai makan kami pun nonton bentar di kosan Sari yang memang ada TV nya, dan balik kosan Amri untuk ngobrol, nonton youtube lagi. Tak berapa lama teman asal lampung pu datang, si Benta dan jelasin rencana besok jalan. Sore menjelang malam pun datang dan air di kosan Amri pun tetap tidak menyala, alhasil gak perlu mandi dan kami pun makan di "MADUKORO" atau "MADUROKO". Entah apa itu yang jelas makannya prasmanan, jadi ambil nasi dan lauknya sesuka hati. Gw pun sedikit barbar ketika mengambil nasi banyakkkk dan gw tekan-tekan, trus ambil oreg, tempe kuah dan sayur. Kocaknya pas gw ambil nasi dilihatin ibu yang punya rumah makan itu dan gw cengar cengir aja trus langsung makan. Kenyangg banget dan mantabnya ternyata harganya murah, cuma 6 ribu ditambah satu pisang besar seharga seribu. jadi totalnya balik. Malamnya pun Amri dan Sari pergi ke penyewaan mobil seharga 250 ribu. Dan menghabiskan malam kami bermain kartu di kosan si Sari, awalnya bermain cangkul dan lanjut ke permainan Capsa, sebuah permainan yang udah lama banget gak gw mainin sejak SMA kalau jam kosong dulu. Maklum aja, kalau di kampus TIDAK pernah ada mahasiswa yang main kartu. Percaya atau gak, selama bermain gw gak pernah ngocok kartu, alias gak pernah kalah. #norak. Tidak berapa lama ajakan gilang pun datang untuk bermain Biliar di rumah omnya, kami pun ke rumahnya. Tapi bukan ke rumah, akan tetapi ke semacam gudang, di lantai dua bermain dengan anak omnya. Hmm...gw yang ndeso ini ternyata juga ada temannya si danang yang juga gak bisa main biliard. Awalnya targetnya yang penting bisa mukul dulu aja, kemudian bisa kena dan lama-kelamaan cukup bisa dan asyikk. Tak terasa, kopi, cemilan dan permainan billiard ini pun harus diselesaikan sekitar jam 12-an malam. Kami pun balik dan tidur.
kapal yang membawa kami dari ketapang
Pagi hari datang dan kami pun memulai perjalanan. KOCAKNYA...dari 7 orang di dalam mobil avanza itu 6 laki-laki dan satu perempuan. Nah, si Sari lah yang membawa mobil dan ternyata bawa mobilnya jago walau jalan belok-belok tetap asikk. Sebelum jauh, kami pun sarapan dulu di depan pasar Koga, sebelah RS. Advent, sarapannya nasi uduk seharga 7 ribu sambil menunggu benta dan dua orang adik kelas kami. Nampaknya lama dan kami putuskan untuk menunggu di dekat pelabuhan ketapang, dengan sebelumya berhenti pada satu spot yang pemandangannya cukup indah. Kemudian lanjut lagi ke pelabuhan ketapang.
 Tidak berapa lama, benta pun datang bersama dua adik kelas dengan membawa nasi bungkus yang sudah kami pesan. Perjalanan pun dimulai setelah menego harga sewa kapal 450 ribu untuk tiga spot yaitu Pahawang Kecil, Pahawang Besar dan Kelagian. ditambah masih-masih 50 ribu untuk sewa alat snorkling.


Spot pertama yaitu Pahawang Kecil yang didalamnya ada sebuah jalur pasir putih panjang yang terlihat kalau surut dan tertutup air kalau pasang. Disini pun kami mulai untuk snorkling dan tidak lupa acara foto-foto, pemandangannya bagus dan pulau ini katanya dimiliki oleh orang Prancis. Tidak berapa lama datang beberapa kapal dan satu kapal yang spesial yaitu kapal yang ada speakernya dan dengan lagu "REGE" nya pas banget sama suasana pantai gini. "nyanyi lagu pantai..ayo kita santai..", "don't worry...UYEY", dsb...saat snorkling pun yang rada dihindari si "bulu babi", dan "ubur-ubur". Untungnya saat itu belum musim ubur-ubur. pemandangan bawah airnya pun cukup bagus dan ada terumbu karang yang nampak kokoh namum pas dipegang ternyata lembek-lembek gt. Lucu dah kalau dipegang, saat itu juga gw lihat ada "kelomang" besar yang biasa cangkangnya buat semacam terompet gitu, tapi gw gak mau ambil juga karena parno kalau itu ikan "batu" yang beracunn banget. tau gak ikan batu??yang bisa nyamar dan kalau diinjak bisa keluarin toksik gt, bisa sampai mati kalau gak ditolongin.
Lanjut lagi, dari Pahawang kecil ke Pahawang besar. Bedanya spot ini tidak bersandar ke tepi pulau, akan tetapi di tengah-tengah dan kami langsung snorkling, pemandangannnya pun lebih bagus dan kali ini gw udah mulai berani untu berenang tanpa pelampung dan kaki katak, hanya pakai kacamata dan yang buat napas. Berenang kesana kemari sambil lihat banyak ikan warna warni dan terumbu karang yang makin bagus. Tahan Napas dan mencoba menyelam kek iklan-iklan gitu. Sayangnya gak ada kamera bawah air jadi gak bisa foto-foto di bawah air. Dari karang-karang yang cukup tinggi kami pun tidak luput dari kesalahan yaitu ketika naik diatas karang-karang, seakan-akan berdiri di tengah laut gitu. Nah, disini gw dan benta penasaran ke pinggir pulau yang letaknya cukup jauh dari tempat berjangkar, tapi lanjut aja kita coba meuju ke pinggir.
Setelah Puas, dari Pahawang Besar kami lanjutkan ke pulau Kelagian, nah disini pasirnya putih halus seperi susu bubuh. Halusss banget, seumur-umur baru ini gw lihat pulau pasirnya haluss kayak gitu.
Ditambah pohon-pohon yang rindang, kami pun bermain pasir, guling-guling di atas pasir dan main kubur pakai pasir. Disana pun ada jembatan dari Kayu untuk lompat, kami pun lompat-lompat dari sana dan gw juga gak ketinggalan pakai salto juga. Weitss...keren dah. Capek dan teman-teman pun beli kopi dan minum bareng-bareng sambil ngobrol.



 Lanjut lagi berenang dan lompat dari jembatan dan sekitar jam 4-an sore pun kami balik lagi ke dermaga Ketapang. Setelah bilas kami lanjutkan perjalanan ke "sop durian" di daerah jalan Sudirman(kalau gak salah) yang tempatnya pun baru buka. Sayangnya tempatnya laris banget dan beberapa teman tidak kebagian. Kami pun pisah disini dan kami ber tujuh kembali ke kosan dengan sebelumnya beli nasi padang di restoran "dikasih uda" (lupa gw) 16 ribu dan makannya di kosan sari. Porsinya banyaaaakkkakak banget nasinya. Gak berapa lama cuma bengong kekenyangan dan lanjut tidur disertai punggung yang mulai perihh dan pegal. Kami pun langsung tidur dan keesokannya kami bangun dan sarapan dulu. Hari itu hari minggu dan kami sarapan di burjo dekat rel kereta api, tapi gw milih nasi uduk yg dekat situ juga. Dan rasa-rasanya gak enak karena gak "marminggu" ketika gw lihat anak-anak Unila ada pakaian rapih mau marminggu, juga orang-orang yang naik motor pada mau marminggu. Duh, dalam hati gak enak tapi wolesss aja lah. Sehabis sarapan kami pun balik ke kosan dan numpang mandi lagi di kosan Sari. Selanjutnya naik angkot ke untuk beli oleh-oleh di toko "Yen-Yen", katanya enak. Kami pun beli oleh-oleh sedikit karena udah cekak dan lanjut karena hari mulai malam kami pun makan seafood bareng di JumboKakap,
 tentuya dengan perhitungan mantab agar gak kemahalan...setelah puas dan mau bayar, ternyata kasirnya pun salah karena ikan baronang yang kami makan sebanyak 10 ons, tapi ditulis 20 ons. Muke gile tuh tempat, untung diitun dengan seksama. kami pun lanjut pulang dan pas turun dari angkot si Benta pun sudah datang menjemput dan mengantar ke kosan Amri. Kami pun packing. Baru aja packing, LAMPUNYA MATI!!entah ulah sang pemilik kos atau dari PLN.wkwkwk.....kocak dah. Benta pun membawa kami ke terminal Rajabasa sekitar jam setegah delapan dan Amri dan Sari juga ikut naik motor. Di terminal pun kami berpisah, tidak lupa ternyata Benta kasih Martabak bangka isi keju.wkwkwkkw...pas banget dah buat nanti di kapal. (pikir anak-anak). 
Kami pun tiba di Pelabuhan Bahaueni sekitar jam setengah sebelas malam dan kembali ke Indomaret lagi untuk beli snack dan air mineral, yang gw ambil air mineral "Grand" dari mata air di Lampung Timur yang eksis banget di bandar lampung dari botol kecil hingga galon. Harganya pun murah. Kami pun beli tiket sebesar 15 ribu, dan gw sengaja jalan agak cepat karena mau ambil uang dulu di ATM, tapi karena jauh langsung aja kami naik ke kapal. Entah kenapa, setelah Arif, gw dan Danang masuk kapal tangganya tiba-tiba ditarik. Alhasil Gilang dan Harmon beda kapal.wkwkwkkw...adaa aja nih kejadian. Mana martabaknya dibawa harmon.wkwkw...alhasil kami pun bertiga sampai ke Merak sekitar jam dua-an malam. Kami pun menunggu harmon dan gilang di mesjid dan setelah beberapa lama mereka pun tiba dan kami pun makan martabaknya dulu. Lanjut ke Indomaret beli pop mie lagi buat ganjal perut. Perjalanan pun pisah disini lagi, gw dan gilang ke arah Kalideres (X-deres) dan yang lain naik yang ke arah Kp.Rambutan...
Begitulah kisah liburan gw saat nganggur panjang. Moga ada cerita liburan selanjutnya :)

Dari keseluruhan bisa diringkas untuk masalah biaya
-angkot bus ke merak 25 ribu
-biaya kapal merak-bakaueni 15 ribu
-dari bakaueni-terminal rajabasa 25 ribu (ac) klo non ac 20rb)
jadi pengeluaran yang pasti sampai rajabasa PP sebanyak 130 ribu
setelah itu yang pasti sewa mobil 250 ribu dibagi 7 ditambah bensin peranak 20 ribu jadi sekitar 60 ribu
-sewa alat snorkling 50 ribu
-sewa kapal 450 ribu (tergantung tujuan dan nawarnya) dibargi 10 jadi 50 ribu (dibulatin)
jadi biaya di pulaunya sendiri sebanyak 120 ribu
ditambah biaya makan.Ambil kasarnya 15rbx 9 = 145 ribu ( ini misalnya aja)
tambah biaya oleh-oleh 60 ribu (relatif)
dan ongkos dari rajabasa ke daerah unila 10 ribu (wkt itu kita carter) JADI TOTAL PENGELUARAN KASARNYA SEBANYAK 450 ribu-an lah.
Semoga bermanfaat :)

Tuesday, September 23, 2014

Tips Mengerjakan Soal CAT

Tidak gw sangka, beberapa hari yang lalu di berita, calon pelamar PNS sudah mencapai lebih dari satu juta orang dan tadi sore di running text sudah tembus dua juta orang. Busett...tambah lama peminat PNS makin banyak ya, ya mungkin karena kepastian hidup. Artinya gak kaya-kaya amat tapi bisa hidup cukup sejahtera lah. Beda banget sama zaman Alm. Bapak gw yang dari dulu jadi PNS guru di Jakarta, gw inget benar waktu kecil biasanya Bapak gw bawa beras jatah dan kalau pulang sekolah kadang-kadang bapak bersihin beras pakai nampan bambu gitu. Terus yang jatuh dimakanin sama ayam yang gw pelihara. Kalau gajian pun biasanya pakai amplop cokelat yang selalu dibuka bareng-bareng sama emak dan anak-anaknya. Sampai tahun 2007 pun saat bapak gw udah golongan 4B masih aje pakai kendaraan yaitu vespa jadul. Ya itulah kisah PNS dulu, bukan yang sekarang.
Langsung aja, dari pengalaman gw dan teman-teman anak STAN angkatan 2010 dalam menghadapi ujian masuk menggunakan sistem CAT ( computer assisted test) yang paling harus diperhatikan yaitu materi TKD yang terdiri dari 3 bagian yaitu TWK (tes wawasan kebangsaan), TIU (tes intelegensi umum), dan TKP (tes kepribadian). Nah, yang kemungkinan besaaar banget lulus tuh di TKP karena jawabanya kayak soal PKN yang baik-baik aja jawabnya. Selanjutnya, (MENURUT GW) yang kemungkinan besar lulus lagi di TIU yang isinya tentang hitung-hitungan, logika, silogisme, dan sebangsanya gitu dah. Nah, dari pengalaman share sama teman-teman, untuk TIU biasanya ada aja soal-soal yang tentang posisi-posisi gitu. misalnya si A duduk di sini, si B duduk disitu, si C diatas si A dan dimanakah si D duduk? (jawabannya gak ada soalnya soal yg gw tulis gak jelas). Nah yang terakhir Menurut Gw rada susah yaitu di TWK nya....
Susahnya TWK itu karena luasnya materi yang masuk didalamnya tapi belum tentu keluar pas ujian. Namun yang pasti tentang 4 Pilar Kebangsaan yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI. Semuanya harus dipahami, terlebih di Pancasila dan UUD 1945. Usahakan hafal banget ttg semua Pasal di UUD 1945. Dan di bagian pancasila sering banget keluar tentang P4, yang tentang pengamalan dari sila2 yang ada di pancasila. Nah, selanjutnya selain 4 pilar kebangsaan tersebut juga ada sejarah Indonesia, Refolusi Inggris, Prancis, Amerika, Kerajaan-kerajaan, dan lain sebagainya...pokoknya materinya luas banget hingga nama-nama presien, keajaiban dunia, dan semua hal yang banyak banget materinya....tapi pas ngerjain soal jangan kaget kalau-kalau soal yang lu pelajarin bisa keluar semua, sebagian saja atau dikit banget yang keluar. Tergantung hoki, soalnya itu random.
Di dalam masa persiapan usahakan untuk belajar, dan yang paling efektif menurut gw yaitu dengan


  1. Baca gak usah diporsir, dikit-dikit aja tapi continue dan dibawa happy. Kalau bosen ya nonton atau terserah lu.
  2. Membuat grup-grup kecil dengan teman-temanlu untuk membahas apa aja, dari yang penting hingga gak penting untuk bahas soal-soal TWK dan TIU gitu. Grup ini bisa di line, WA, atau apa aja tergantung lu dan teman-teman lu. Grup ini sangat penting karena biasanya yang dibahas bareng-bareng ingatnya lebih lama daripada baca, apalagi kalau tentang tanggal-tanggal.
  3. Membuat semacam sticky notes untuk hal-hal yang lu anggap penting di layar laptop lu.
  4.  Nah, saat mengerjakan soal pun, kalau menurut gw dan yang gw lakukan yaitu kerjakan soal dengan tenang dari no.1 hingga selesai tanpa harus longkap-longkap. Akan tetapi saat lu ragu, langsung aja tulis no.nya di kertas coretan yang disediakan oleh panitia untuk jawab soal TIU, nanti kalau ada sisa waktu baru bisa lihat-lihat dan koreksi soal yang diragukan. 

Pengalaman gw saat mengerjakan soal TKD ya lumayan menegangkan awalnya karena soal no.1 aja gw ragu-ragu soalnya tentang Refolusi Prancis ttg hak apa gt (pake b.inggris) dan ditanya tahunnya. Gw pun berusaha tenang dan soal-soal berikutnya ternyata bisa gw jawab dan satu soal kocak yaitu saat soal sinomin kata "TAARUF". Ehbusett, selama ini sering dengar kalau lagi bahas cara pacaran teman yang katanya pacarannya setelah nikah gitu. Dan yang terlintas di kepala gw pun lagu "ketika cinta bertasbih".wkwkwk....alhasil gw pilih sinonimnya "perkenalan" (bener :D). Sisa beberapa menit dan gw coba lihat no2 di kertas coretan. Saking banyaknya ditambah dengan beberapa teman sudah klik selesai dan pada teriak "yes", "alhamdulilah", dsb yang meluapkan kegembiraannya gw pun mengklik ok dan Puji Tuhan gw juga lulus. 

Tips Membuat SIM C Dengan Murni

Awalnya niat membuat SIM C ini timbul bukan karena keinginan gw pribadi, akan tetapi dari seorang kawan yang baru wisudaan yang katanya mau langsung fast track dan ternyata tertunda karena masalah administrasi, si QIbar panggilan gaulnya. waktu itu kami membuat SIM C di SATPAS Jakarta yang letaknya di Jl. Daan Mogot, Jakarta Barat saat bulan puasa. Awalnya dia yang sebelumnya sudah pernah ikut tes 2 kali dan gagal terus ingin menggunakan jasa calo yang memang sudah banyak tersedia di sekitar area parkir. Gw tetap mencoba murni. Jujurnya sih karena jalur murni itu 155 ribu dan kalau nembak 600 ribu jadi selisihnya cukup besar. 

langsung aja..
  1. Sebelum datang ke SATPAS, pastikan lu membawa kelengkapan administratif yaitu foto copy KTP minimal 3 lembar, uang minimal 160 ribu, dan pakaian yang sopan. Selain itu akan lebih baik kalau membawa ATK seperti pensil dan pulpen. Kalau pun tidak membawa pensil 2B dan saat tes menggunakan sistem yang manual (tidak menggunakan komputer), Bapak Polisi nya pun akan menawarkan Pensil untuk dipinjamkan secara gratis, tapi jangan lupa balikin pas sudah selesai.
  2. Usahakan datang pada pagi hari untuk menghindari antrean panjang.
  3. Setibanya di lapangan parkir langsung aja ke poliklinik untuk tes kesehatan, biayanya 25 ribu. Saat tes, gw hanya menyebutkan huruf yang ditampilkan pada dinding. setelah itu melanjutkan ke dalam gedung utamanya, disana  kita akan menuju ke Bank *** untuk menyetorkan biaya pembuatan SIM C, tentu tarif nya berbeda-beda, tergantung jenis SIMnya.
  4. Setelah itu ke loket asuransi, awalnya gw gak mau membuat asuransi karena gw bilang "saya sudah punya askes Pak", dan melanjutkan ke loket... (lupa) untuk menyerahkan bukti bayar, foto copy KTP dan asuransi. Pas gw kasih asuransi berupa askes ditolak dan gw pun kembali ke loket asuransi untuk buat kartu asuransi, biayanya 30 ribu. Kemudian balik lagi dan diberi kertas kecil untuk selanjutnya ikut tes tertulis di lantai dua.
  5. Nah, waktu tes tertulis itu gak terlalu ramai karena kondisinya mendekati akhir bulan puasa. gw dan si Qibar pun tak perlu antre dan langsung masuk dan menyerahkan kartu ujian tertulis yang sebelumnya dikasih, kemudian mengambil soal yang sudah tersedia di ujung kiri ruangan. Ternyata soalnya ada kodenya, artinya tiap kode soalnya tidak sama. Kebetulan kode soal yang gw ambil no.8. Pak polisi nya pun sebelumnya sedikit ngelawak dan sebelum mengerjakan, ditanyakan bagi peserta yang tidak bawa pensil 2B dapat meminjam. Gw pun meminjam karena yang gw bawa hanya pulpen. 
  6. Waktu tes tertulis pun dimulai selama (rada lupa) kayaknya 15 menit-an dengan jumlah soal sebanyak 30 pilihan ganda. Waktu mengerjakannya tentu serius dan setelah selesai menuju lantai satu untuk menunggu hasil di depan loket 5 (lupa,kayaknya salah). Dan setelah sekian lama nama gw pun dipanggil dan nilai yang tertera 16, atau 2 point dibawah nilai standar untuk lulus. Kawan gw pun lulus dan gw pun menunggu dia langsung ke sesi foto. 
  7. Nah, waktu itu gw ingat-ingat beberapa soal yang berkaitan dengan sanksi (jawabannya 250rb), tentang UU, makna gambar mobil sedan dan motor yang dicoret, posisi tangan saat memegang gas berapa derajat, makna tangan polisi yang jawabannya kendaraan di depan dan belakang berhenti,dll sama pak Polisi. Setelah selesai foto kami pun pulang. Bedanya dia gak balik lagi dan gw balik dua minggu lagi.
Dua minggu kemudian gw balik ke SATPAS dan dengan rasa percaya diri dan penampilan rambut gondrong (namanya juga pengangguran),celana panjang, kaos dan gobloknya gw gak sadar ternyata pakai sendal swallow. Nah, berhubung udah tau beberapa kesalahan yang gw lakukan saat tes tertulis satu dan gw juga sengaja mengambil kode soal yang sama dengan tes tertulis satu, gw pun lulus dan lanjut ke tes praktik. saat tes praktik pun sudah banyak peserta yang menunggu. Nah, pertama kali kita disuruh mengambil motor untuk mengikuti Pak Polisi mengelilingi Satpas, tentu ujian yang ini gampang karena cukup mengikuti pak polisi membawa motor dan yang perlu diperhatikan kaki tidak boleh turun kecuali ada perintah dan LAMPU SEN harus menyala minimal 2 kali sebelum mau belok dan jangan lupa mematikan lampu kalau udah belok. Setelah itu, tes praktik yang sesungguhnya pun dimulai.
  1. Pertama, harus melalui lintasan belok seperti S gak terputus yang jaraknya dekat, kemudian setelah beberapa kali zigzag jaraknya agak jauh. Nah, kecepatan antara zigzag yang dekat dan zigzag yang jauh berbeda, dimana kecepatan untuk melintaz pada jarak yang agak jauh harus lebih cepat (kalau gak salah) 30km/jam. Saat zigzag pendek gw pakai gigi dua dan zigzag panjang gw pakai gigi tiga.
  2. setelah sampai di ujung maka ada tulisan stop dan kaki kiri turun. INGAT!!kaki kiri aja, kemudian belok kiri ke aras lintasan berbentuk angka 8. INGAT!!masuk dan ikuti arah yang tergambar pada lintasan, jangan salah arah. mauk dan keluar harus melalui jalur yang sama.
  3. Setelah lintasan 8, maka kita balik kanan dan ke arah tempat awal  dan jangan lupa untuk mengerem pada ujung lintasan dan kaki kiri turun.
  4. Terakhir dan buat gw gagal yaitu saat ke lintasan yang berbentu U, kaki tidak boleh turun sedangkan gw yang saat itu memakai gigi 3, tetapi terlalu pelan dan derajat "stangnya" kurang sehingga kaki gw pun turun dan langsung gagalll dan pulang dah...
Ketiga kalinya gw datang pagi, rambut sudah dipotong rapih dan memakai sepatu. Datang pagi-pagi dengan penuh keraguan karena lintasan U yang cukup sulit. Dan semakin ragu saat gw langsung ke lapangan tes praktik, hanya ada gw pesertanya sedangkan pengujinya BANYAK bgt sama tes praktik pertama. Ada yang pakai seragam kayak baju olahraga biru, pakaian seragam dan kemeja putih berdasi. Gw pun memilih motor dan sebelum jalan gw pastiin tali sepatu gw gak copot, lanjut memakai helm dan tidak lupa di kunci hingga bunyi "ceklek" dan doa bentar. Zigzag lancar, lanjut lintasan 8 lancar juga dan lintasan U rada gak lancar n kaki gw sempat sekali turun bentar setelah lewatin belokan tajam U nya, gak tau bapak polisinya tau atau nggak, tapi gw rasa dia tau. Dan setelah selesai tes, awalnya gw rada hopeless dan bapaknya becanda "rada gugup ya mas" dan gw jawab "iya pak, rada sulit pak yang U nya". Dan dia bilang wah mas, ini hampir lulus. Dan gw nyeletuk "Pak, kasihan dong sama mahasiswa bolak balik mulu pak.". Entah karena hoki atau iba karena kertas gw yang sudah berwarna warni (bolak balik tes), si Bapak Polisi pun nulis lulus di kertas ujian gw. Gw pun sangat senang dan mengucapkan terimakasih dan lanjut untuk sesi foto.
Sebelumnya ke kamar mandi untuk ngaca dulu, sayang waktu itu WC nya baru diperbaiki dan kacanya belum dipasang. Bodo amat, akhirnya gw nunggu ke loket (lupa) buat foto dan setelah beberapa waktu nama gw dipanggil dan dikasih kartu SIM C. Senang banget rasanya setelah 2 kali gagal dan lebih senangnya saat lihat foto gw di SIM C yang rapih dan bagus, kayak pake kamera 360 tuh si petugas nya.Wkwkkw...SIM C gw pun jadi dan langsung uplot di path biar gahoell.