Pada zaman dahulu kala ada tiga ekor babi kecil yang sudah cukup dewasa untuk meninggalkan rumah dan hidup mandiri.
Babi kedua lebih berhati-hati. "Kite harus bekerja keras untuk mengumpulkan uang, makanya belajar!!", katanya. "gua akan jadi dokter!" |
"Mengapa kita tidak berpikir begitu ya?", kata yang babi yang kedua. Babi yang pertama pun bilang "bawel lu!!kayak emak-emak"
Mereka meneruskan perjalanannya. Tak lama kemudian mereka melihat orang yang sedang menimbun jerami di sebuah lapangan di tepi jalan.
"Itulah yang gw perlukan!", teriak babi pertama sambil bawa buntelan kapas di dekat hidungnya.Dan sebelum yang lainnya sempat berbicara, ia sudah lari menghampiri orang itu yang kebetulan orang bule, machoo n pake baju ketat. "apa lu mau menjual seikat jerami kepada gw?", tanya babi itu dengan nada nyolot n maksa.
|
"Rumah kami harus lebih kuat dari rumah lu", kata mereka. "Selamat tinggal!ke LAUT aja luh."
Sesudah saudara-saudaranya pergi, babi pertama mulai bekerja. Seperti yang diperkirakannya, sebentar saja rumah jeraminya sudah selesai. Dia masuk dan menutup pintu sambil yah..tau sendirilah kebiasaan babi ini kalo sendirian.
"Sangat nyaman", pikirnya. "Meskipun rumah ini bergoyang-goyang jika angin bertiup."
Ketika itu datanglah seekor serigala gendut dari depok. "Yum! Yum! Babi yang lezat!", katanya sambil mencium-cium udara. Diketuknya pintu rumah jerami itu. "jeng babi eh salah!, babi kecil, izinkan aku masuk!" serigala itu memanggil. "Bawel!!, siapa lu?, jangan dekati akyu!", teriak babi ketakutan. "Kalau begitu aku akan menggeram, menghembus dan meniup rumahmu!", raung serigala. Kebetulan gigi serigalanya jarang sikat gigi. |
Serigala lalu menerkam dan memangsa babi pertama. Lalu ia menggeram dan menghembus dan menggeram dan menghembus. Rumah jerami itupun rubuh. Serigala lalu menerkam dan memangsa babi pertama. |
Lebih jauh lagi di jalan yang sama, babi kedua dan babi ketiga bertemu seorang laki-laki yang sedang menebang kayu. Mata babi kedua bercahaya."Ah! Rumah kayu lebih baik!", teriaknya sambil meraba-raba tasnya mencari uang. Ia segera menyetujui harga yang diminta orang itu untuk seonggok kayu. Babi ketiga ragu-ragu. "Kurasa sebaiknya lu mempergunakan bahan yang lebih kuat n mahal.lu kan banyak duit", katanya, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan lihat BBnya yang baru hilang n diganti lagi. Tapi babi kedua tetap memutuskan untuk membangun rumahnya dari kayu, maka saudaranya tidak dapat berbuat apa-apa selain membiarkannya dan pergi. |
"Babi kecil, babi kecil, izinkan gw masuk!"
"Tidak, tidak, jangan dekati gw!gw calon dokter n banyak yang ,membutuhkan", tangis babi kedua sambil akting.
"Kalu begitu aku akan menggeram, lalu menghembus dan meniup rumahmu!", raung serigala betina.
Ia lalu menggeram dan menghembus dan menggeram dan menghembus. Rumah kayu itu berderak-derak lalu rubuh. Serigala itu segera memangsa babi kedua yang paling berisi diantara ke 3 babi. |
Babi ketiga melanjutkan perjalanannya. Akhirnya, di sebuah kebun di ujung desa dilihatnya seorang laki-laki sedang menimbun batu bata. "Batu bata", kata babi kecil yang cerdik kepada dirinya sendiri. "Sangat kokoh, kuat dan tahan air. Aku akan membangun rumahku dari batu bata." Dibelinya setumpuk batu bata dari orang itu, dicarinya tempat yang teduh dan dibawanya bata itu satu per satu ke sana lalu ia mulai membangun rumahnya. Ia yakin bahwa rumahnya akan lebih kuat dari rumah saudara-saudaranya. |
"Babi kecil, babi kecil, izinkan aku masuk!", teriak serigala."Tidak, tidak, pergilah kau serigala!", sahut babi dengan berani sambil nyanyi2 nggak jelas karena ke-PDan dengan suaranya. "Kalau begitu aku akan menggeram lalu menghembus dan meniup rumahmu!", raung serigala seperti biasanya. Lalu ia menggeram dan meniup dan menggeram dan meniup. Tapi rumah batu itu berdiri dengan kokoh. Babi ketiga tersenyum. Serigala harus mencari cara lain. Serigala memutuskan untuk pura-pura bersahabat dengan babi ketiga. Diketuknya pintu. |
"Maaf aku tidak menemuimu di kebun lobak hari ini", katanya. "Bagaimana kalau besok pagi jam lima kita bertemu di kebun buah untuk memetik apel?"Esoknya jam empat pagi babi sudah berada di kebun buah, memanjat pohon dan memetik buah apel. Keranjangnya sudah penuh dan ia sedang bersiap-siap untuk pulang ketika dilihatnya serigala yang licik itu datang. "Babi kecil", kata serigala. "Lagi-lagi engkau datang lebih awal." "Ya", jawab babi itu dari atas pohon. "Dan buah-buah apel ini sangat lezat. Ini cobalah satu!" |
"Babi kecil, maukah engkau pergi ke pasar malam?", katanya. "Temuilah aku di sana sore ini jam tiga dan kita akan bersenang-senang!"
kemudian babi kecil ini datang ke pasar malam karena hobinya jalan2. kali ini serigala betiana tahu akan kelemahan babi kecil, dimasukkannya obat tidur n diajaknya ke tempat nongkrong yang ada AC-nya dan sesaat babi itu tidur. Hal ini lah yang membuat babi kecil mati dan dimakan serigala betina. Serigala betinapun menyesal atas perbuatannya dan akhirnya tobat. | NB:kisah ini hanya fiktif belaka dan dibuat semata2 untuk menghibur dan mengingatkan penulis akan teman2 baiknya. |
No comments:
Post a Comment