Thursday, July 9, 2015

Film Grave of the Fireflies

Film ini merupakn film yang awalnya gak gw ketahui, yang gw ketahui hanyalah cerita dari kawan tentang studio film ghibli di Jepang yang memproduksi banyak film anime yang semua filmnya bagus, kualitas gambar bagus dan film-filmnya bermakna. Kemudian, karena saat-saat ini edisi ramadhan dan biasanya pagi-pagi belum banyak kegiatan, biasanya  gw donlot film-film apa aja yang ingin di download. Nah, pas gw masukin kata GHIBLI terdapat beberapa film dan satu diantaranya film ini. Setting tempatnya di Jepang, tepatnya di Kobe. 

Jadi filmnya nya diawali di akhir cerita baru ke awal cerita (flashback). Ceritanya tentang Mengingat kembali ingatan dari Roh nya si Seita. Sebelumnya ada dua tohoh utama yang namanya Seita dan Setsuko dimana Seita sebagai abang dan Setsuko sebagai adik perempuan. Nah, makna pertama film ini yaitu programnya BKKBN yaitu dua anak lebih baik. Istilahya catur warga. 
Awalnya dimulai dari detik-detik Seita mati di Stasiun Kereta. Kemudian dikisahkan ayah Seita kerja sebagai nahkoda kapal perang Jepang saat perang Dunia Kedua, jadi mereka tinggal bersama ibunya yang punya gangguan jantung. Dalam hal ini, hidup mereka terlahir dari keluarga yang cukup mapan sampai suatu ketika ada serangan pesawat udara tentara musuh. 
Saat itu mereka harus mengungsi ke Shelter pengungsian dan disana mereka akan bertemu dengan Ibunya. Ternyata shelter pengungsian di Bom dan mereka mengungsi ke sekolahan. Disana mereka menapat kabar kalau ibunya kena bom dan saat itu terbaring sekarat dan nggak berapa lama kemudian ibunya meninggal. Saat Seita tau ibunya meninggal, dia tidak memberitahukan hal itu ke adaiknya karena takut kalau adiknya sedih. 
Merekapun nggak bisa kembali ke rumah karena sudah hancur dan tinggal di rumah bibi atau tentangga (kurang ngerti). Awalnya bibinya baik dan Seita memberi harta yang dimiliki ke bibinya untuk dapat tinggal dan makan bersama keluarga bibinya sampai suatu saat kelakuan bibinya mulai nggak ramah dan kurang menyenangkan sehingga membuat Seita an Setsuko memutuskan untuk keluar dari rumah bibinya dan tinggal di sebuah gua kecil buatan yang sudah ditinggalkan. Letak gua itu di pinggir "empang" dan diasan banyak kunang-kunang, kodok, dan hewan-hewan lainnya. Saat mereka hidup disana, mereka saling embantu dan makan apa adanya. Mereka makan apa saja yang sekiranya bisa dimakan dari mulai semacam KIJING (bahasa betawi untuk semacam keong yang ada di sawah2), makan ampas nasi, hingga harus mencuri untuk mendapatkan makanan. Awalnya di Setsuko minta sikat gigi saat malam tapi abangnya Seita bilang besok aja dan Setsuko mau mendengar kata abangnya dan mau hidup prihatin hingga badannya mulai gatal-gatal, panuan yang cukup parah. Seringkali Setsuko di tinggal sendirian sementara Seita mencari makan. saat itu Setsuko menguburkan kunang-kunang yang mati dan bermain sendirian di sekitar goa kecil itu. Kunang-kunang mereka jadikan lampu yag menemani mereka di dalam goa kecil itu.
Setsuko di Dekat Goa tempat Tinggalnya
Hingga suatu saat Setsuko diare yang berkepanjangan karena sering makan tanah yang diimajinasikan sebagai makanan saat seita pergi mencari makan. Titik sedihnya yaitu ketika Seita nyolong makan buat adiknya dan digebukin karena katahuan, Kemudian pas dekat gua dia dibawa ke kantor polisi. Diam-diam Setsuko mengikuti abangnya nyeker, pakaian gembel dengan boneka kecil kesayangannya dan pas abangnya keluar dia nanya...(padahal dia sedang sakit,mengharukan). Dah nonton aja sendiri.....
filmnya bagus dan bermakna dah #dijamin

No comments:

Post a Comment