Friday, September 21, 2012

Jangan Larang Warga Medan Memelihara Babi!!

Pagi Jakartaaaaaaaaa...
Apa kabar semua?? semoga sehat semuanya..terlebih yang baca tulisan2 gw.wkwkkw..
Daripada curhat ke BT-an dengan ulah tukang bangunan yang mencuri potongan besi, lebih baik mengomentari headline news jam 6 tadi di M****TV alias METRO TV.

Apa yang anda bayangkan mengenai orang yang pelihara babi??najis, jorok, kotor,bau, haram, dll...yang mungkin semuanya jelek...kecuali bonekanya yang UNYOE. Seperti ini..
oneka unyoe...miaw


Nah, tapi bagaimana kalau yang dipelihara seperti ini..
babi namboru gw di siantar
Yah, kalau gambar pertama nggak mungkin bisa dipelihara, tapi gambar ke dua yang bisa dipelihara. memang secara kodratinya babi itu kotor,bau,dsb yang mungkin anda lebih tau negatifnya..tetapi dibalik itu apakah anda tau guna babi bagi si empunya? Gw dan sebagian besar orang Medan yang nasrani pasti pernah atau bahkan gemar makan babi yang tentunya sudah diolah sedemikian rupa baik di gardingbekkeras(segar dingin beku kering asap...... #salah). Maaf sebelumnya nulis kata "diolah" teringan dengan plajaran PIB (pengetahuan identifikasi barang yang diajarin Pak Iman, widyaiswara yang kompeten, tp udah pensiun.wkwkk...kembali ke topik!!
Tentunya dalam pasar ada supply and demand...karena demandnya cukup banyak, makanya sebagian warga di medan mau untuk memelihara babi untuk bisa di jual ke pasar dan dapat uang..untuk kasus seperti ini, apakah tindakan satpol PP medan dibenarkan dalam menangkap babi-babi yang dipelihara warga?? saya pribadi dengan tegas mengatakan tindakan tersebut merupakan tindakan yang SALAH dan AROGAN. Lebih baik tangkap babi-babi berparfume, rapih dan looks like "goose" tapi kenyataannya ................. (jawab sendiri). Lebih baik tangkap orang-orang yang rajin menamam,memupuk dan menyiram pohon GANJA dan mungkin para penggunanya yang mungkin ada di jajaran pemerintah daerah!
apakah anda tau? sebelumnya dulu tidak pernah ada larangan memelihara babi di Medan, tapi karena bergantinya pemimpin maka dibuat aturan seperti itu!! apa anda tau juga bahwa dari babi-babi itu banyak orang tua yang bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi. mereka juga tidak mau untuk memelihara babi kalau ada pekerjaan lain yang lebih baik. TENTUNYA orang tuanya juga tidak akan pernah menyuruh anaknya menjadi PETERNAK BABI seperti dirinya!! Pasti ingin hidup lebih baik lagi. Kalaupun lingkungan merasa terganggu maka lihat siapa awalnya tinggal disana!! kalau dia orang yang pindah dan sebelumnya di lingkungan tersebut tidak pernah pelihara babi JELAS DAN HARUS orang itu harus diusir karena menggangu lingkungan. Tetapi kalau orang baru yang pindah kesana dan tiba-tiba mengusik ketentraman yang sebelumnya tercipta, maka orang tersebut belum tentu salah. Salah kalau tidak memberi solusi tapi benar kalau memberikan solusi, kalau mereka dilarang pelihara babi, APA PEMERINTAH DAERAH BISA KASIH PEKERJAAN??kalau nggak, pemdanya ke laut aje!! usir-usir orang tanpa kasih solusi! 

Thursday, September 13, 2012

Tolong Beri Tiket Gratis PT KAI Bagi Siswa SD

hmm....udah malam da baru pulang dari......
tapi, ada satu hal yang masih mengganjal di hati dan untungnya besok libur jadi marilah berbagi cerita warna warni pengalaman sebagai mahasiswa pengguna kereta api setiap kuliah...........
Tadi sore saat pulang kuliah, tepatnya saat naik kereta transit dari duri- tanggerang ada beberapa anak sd negeri yang terus teang terlihat sedikit kasihan, ada anak laki-laki yang buat tipex di tasnya dan ada anak perempuan yang berdiri tak dapat tempat duduk. Tapi bukan itu masalahnya, yag jadi masalah yaitu saat ada pemeriksaan tiket dan anak perempuan tersebut yang kurus dan yaaaa... tampangnya kasihan (menurut gw) mengeluarkan tiket dari saku bajunya....disitu gw berfikir bahwa anak yang kelihatannya seprti kelas 5 atau 6 itu pasti menggunakan kereta api setiap sekolah karena turunnya bersamaan dengan gw. Tapi, bisa dibayangkan bagaimana kalau anak sekecil itu harus beli tiket yang DULUNYA di rute anak itu ada kereta ekonomi, tapi sekarang sudah di commuterkan semua. mungkin dulu, anak itu bisa tidak beli tiket untuk berangkat ke sekolah tapi sekarang harus beli tiket karena DULU gw juga pernah anak sd yang diturunkan karena tidak punya tiket saat pulang sekolah...
Bisa gw bayangkan, Gw aja yg udah jadi mahasiswa sedikit males untuk beli tiket yang harganya Rp. 5.500,- karena belom kerja dan uang segitu yaaaaa berasa juga kalau tiap hari. APALAGI buat anak SD negeri yang beli tiket kalau mau ke sekolah. Tentunya dia beli tiket pasti karena rasa takut jika diusir sama petugas ticketing, memang tindakan petugas benar, TAPI TOLONG DONG, untuk anak SD diberi fasilitas tidak perlu beli tiket atau kalaupun beli, beri harga yang murah!!! kasihan kan!! masalahnya dia bukan mau tour, jalan-jalan TAPI MAU SEKOLAH. Bukan merendahkan atau bermaksud lain, tapi daerah di st. kalideres itu banyak pendatang yang umumnya mengontrak...bagaimana kalau anak itu mengontrak dan sekolah disana  karena dulu masih ada kereta ekonomi dan sebagian besar warga yang bekerja di daerah duri atau angke bekerja di konveksi..penghasilannya juga tidak begitu besar...
Yang terpenting, bukan masalah kehidupan ekonomi si anak beserta keluarganya!!tapi paling tidak buatlah peraturan yang mengecualikan anak SD dalam membeli tiket  ya PT KAI, kalaupun harus beli ya sebaiknya harganya jangan full untuk penumpang commuter...gw yakin, kalaupun ada kereta ekonomi dan walau harus menunggu satu jam, pasti anak itu dan teman-temannya mau untuk menunggu tapi karena keadaan yang sudah menghapus keberadaan kereta ekonomilah yang membuat si anak SD itu TERPAKSA membeli tiket.